Membaca adalah kunci untuk membuka
dunia, begitu kata pepatah. Begitu pentingnya membaca maka sejak kecil orang
tua berkeinginan agar anaknya bisa membaca. Itulah sebabnya membaca perlu
menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak.
Banyak cara
mengajari anak membaca namun tetap bersenang-senang.
1.Bernyanyi.
Anak-anak
suka mengikuti irama dan bernyanyi. Ajarilah mereka lagu ABC dan perkenalkan
mereka dengan huruf-huruf nya. Gunakan alat bantu kertas huruf berwarna-warni
akan sangat membantu pemahaman anak.
2. Memasang
karpet huruf.
Selain untuk
tempat bermain, karpet huruf bisa menjadi sarana untuk belajar. Perkenalkan huruf-huruf
dan gambar yang menyertainya kepada anak-anak dan bantu mereka untuk
mengingatnya, contoh huruf A untuk apel, dst.
3.Belajar
membaca dengan flash card.
Metode
belajar membaca Flash Card didasari fakta bahwa anak kecil belajar melalui
permainan. Apabila kegiatan belajar yang mereka jalani menyenangkan, maka
mereka akan menikmatinya, sehingga dapat belajar jauh lebih cepat.
Untuk itu, para ahli menganjurkan agar
menggunakan flash card (kartu) untuk membantu si kecil belajar
membaca. Prinsipnya adalah Anda menggunakan kartu-kartu yang berukuran besar
yang bertuliskan kata-kata sederhana. Setiap kartu atau flash card
tersebut memuat 1 kata yang ditulis dengan huruf kecil (bukan kapital) dengan ukuran
besar dan warna yang jelas/mencolok. Para
ahli mengatakan bahwa bayi sangatlah jenius terhadap bahasa.
Sebagai contoh, coba kita lihat… bagi setiap bayi yang lahir di Indonesia,
bahasa Indonesia merupakan bahasa asing – tidak bedanya dengan dengan bahasa
Inggris atau Rusia.
Namun apa
yang terjadi? Ternyata si bayi bisa mempelajari bahasanya! Bagaimana ia
mempelajarinya? Anda bisa saja dengan bangganya mengatakan bahwa Anda yang yang
telah mengajarinya, tapi kalau mau jujur, paling-paling Anda hanya mengajari
‘Mama’, ‘Papa’ dan sebagian kecil kata saja, ya kan? Lalu bagaimana dengan
ribuan kosakata, berikut dengan cara pengucapannya yang benar yang diserap oleh
si kecil – apakah Anda yang mengajarkannya secara khusus?
Para ahli
menyimpulkan, bahwa anak-anak mempelajari bahasanya melalui konteks, bukan
dengan cara diajarkan satu per satu dari daftar koleksi kata berikut dengan
artinya (ini persisi seperti yang diajarkan pada umumnya di sekolah-sekolah
ketika mengajarkan bahasa asing ataupun ketika mengajarkan anak membaca).
Oleh sebab
itu, para ahli menganjurkan agar ketika mengajarkan anak membaca, kita
hendaknya mengolah bahasa dalam bentuk tulisan sebagaimana kita mengolah bahasa
dalam bentuk pembicaraan. Artinya, kita sebaiknya membuat proses belajar
membaca untuk bayi sesederhana mungkin. Dengan begini, anak kecil bisa belajar
membaca secara alami dan tanpa ia sadari – sebagaimana ia belajar berbicara
dengan bahasa ibunya. Untuk bisa memahami bahasa melalui telinga, diperlukan 3
persyaratan:
- Lantang
- Jelas
- Diulang-ulang
Dan tanpa
disadari, seorang ibu biasanya berbicara kepada bayinya dengan 3 elemen ini; lantang,
jelas dan diulang-ulang.
Alasan utama mengapa kebanyakan bayi tidak menyerap
bahasanya melalui mata menuju ke otaknya sebagaimana bahasa tersebut diserap
melalui telinga menuju otaknya, adalah karena ternyata untuk bisa membaca
bahasa tersebut, diperlukan bahasa yang disajikan kepada penglihatannya dalam
bentuk yang besar, jelas dan diulang-ulang. Dan inilah yang gagal diberikan
oleh kebanyakan orang tua kepada bayinya – menyajikan kata-kata dalam bentuk
besar, jelas dan diulang-ulang, sehingga anak-anak bisa belajar dengan sangat
mudah. Jangan lupa,
setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Setiap mereka memiliki kelebihan
dan kelemahan yang berbeda-beda dalam mempelajari sesuatu yang baru. Oleh sebab
itu, pastikan Anda bisa menyesuaikan cara pembelajaran untuk setiap anak.
Selamat menerapkan metode belajar membaca dengan flash card dan semoga
berhasil!. Berikutnya,
cari waktu yang lapang dan menyenangkan untuk Anda dan buah hati Anda. Duduklah
bersama dan tunjukkan flash card tersebut kepadanya satu per satu sambil
Anda bacakan dengan lantang dan jelas..
Bagaimana Cara Belajar
Membaca Menggunakan Flash Card?
Ada beberapa
hal penting yang perlu Anda ketahui tentang penggunaan flash card:
- Flash card sebaiknya disusun dan dikelompokkan berdasarkan subyek yang sama
- Untuk flash card yang bergambar, gambarnya harus berukuran cukup besar dan jelas
- Flash card gambar hanya berisi 1 gambar untuk setiap kartu, tanpa latar belakang apapun
- Ketika Anda menunjukkan kartu tersebut kepada anak Anda, usahakan tidak terlalu lama. Cukup sekitar 1 detik
- Ketika anak Anda terlihat bosan, segera hentikan aktifitas belajar. Ingat, proses belajar jangan sampai dipaksakan dan jangan terlalu ingin cepat melihat hasil
- Adakan kegiatan ini hanya ketika anak Anda sedang baik perasaannya. Jangan sekali-kali mengadakannya ketika ia sedang lelah, sakit, atau rewel
- Pastikan juga Anda sedang dalam keadaan senang ketika mengajarkan si kecil membaca. Dengan begini, suasana belajar-mengajar menjadi menyenangkan
- Ketika anak Anda selesai mempelajari 1 set flash card, Anda bisa beralih ke set berikutnya sehingga ia selalu mempelajari sesuatu yang baru
Jangan lupa,
setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Setiap mereka memiliki kelebihan
dan kelemahan yang berbeda-beda dalam mempelajari sesuatu yang baru. Oleh sebab
itu, pastikan Anda bisa menyesuaikan cara pembelajaran untuk setiap anak. Selamat
menerapkan metode belajar membaca dengan flash card dan semoga berhasil!
Anak-anak
suka belajar membaca dengan flash card karena biasanya disertai gambar menarik
pada flash card. Tidak semua kata ada pada flash card karena biasanya flash
card disusun berdasarkan topik, misalnya hewan, profesi, buah, dan sebagainya.
Orang tua bisa membuat flash card sendiri. Gunakan kata-kata yang dikenal
anak-anak, misalnya nama-nama anggota keluarga, nama kucingnya, makanan
kesukaannya, dan sebagainya.
4. Belajar
melalui media elektronik.
Saat ini
sudah banyak dijual VCD tentang pengenalan huruf, angka, maupun kata-kata
sederhana untuk anak-anak. Adapula pelajaran membaca yang dirangkum menjadi
cerita anak. Selain itu ada juga game bagi anak yang bisa melatih anak membaca.
Yang sangat penting adalah tetap mendampingi anak-anak saat mereka melakukan
aktifitas ini. Selain pentingnya interaksi orang tua dan anak pada setiap
kegiatan, perlu diingat juga untuk tidak memaksa anak melakukan apa yang orang
tua mau dengan cara orang tua. Dunia anak adalah dunia bermain dan waktu
konsentrasi anak belumlah sepanjang waktu konsentrasi orang tua. Jangan membuat
anak merasa tertekan dan terbebani dengan target orang tua. Buatlah anak merasa
nyaman dan senang belajar membaca, sehingga mereka akan menikmati dan suka saat
diajak melakukan kegiatan seperti itu lagi. Bahkan mereka akan mencari waktu
untuk melakukan kegiatan membaca. Mari membaca!
.
II.Metode Belajar Menulis Untuk Anak
Usia Dini
1.
Metode Eja
Metode eja di dasarkan pada
pendekatan harfiah, artinya belajar membaca dan menulis
dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaikan menjadi suku kata. Oleh
karena itu pengajaran dimulai dari pengenalan huruf-huruf. Demikian halnya
dengan pengajaran menulis di mulai dari huruf lepas, dengan langka-langkah
sebagai berikut:
a.
Menulis
huruf lepas
b. Merangkaikan
huruf lepas menjadi suku kata
c.
Merangkaikan
suku kata menjadi kata
d. Menyusun
kata menjadi kalimat (Djauzak, 1996:4)
2.
Metode kata lembaga
Metode kata lembaga di mulai
mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Mengenalkan
kata
b. Merangkaikan
kata antar suku kata
c.
Menguraikan
suku kata atas huruf-hurufnya
d. Menggabungkan
huruf menjadi kata (Djauzak, 1996:5)
3.
Metode Global
Metode global memulai pengajaran
membaca dan menulis permulaan dengan membaca kalimat secara utuh yang ada di
bawah gambar, menguraikan kalimat dengan kata-kata, menguraikan kata-kata
menjadi suku kata (Djauzak, 1996:6).
4.
Metode SAS
Menuryut (Supriyadi,
1996: 334-335) pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan cerita di
sertai dengan gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik. Metode
SAS menurut (Djuzak,1996:8) adalah suatu pembelajaran menulis permulaan yang
didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan
menampil cerita yang diambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan
siswa. Teknik pelaksanaan pembelajaran metode SAS yakni keterampilan
menulis kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, sementara
sebagian siswa mencari huruf, suku kata dan kata, guru dan sebagian siswa
menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti
(Subana). Proses operasional metode SAS mempunyai langkah-langkah dengan urutan
sebagai berikut:
a.
Struktur
yaitu menampilkan keseluruhan.
b. Analitik
yatu melakukan proses penguraian.
c.
Sintetik
yaitu melakukan penggalan pada struktur semula.
(Subana:176).
Langkah-langkah
Pembelajaran Menulis Permulaan
Langkah-langkah kegiatan menulis
permulaan terbagi ke dalam dua kelompok, yakni (a) penegenalan huruf, dan (b)
latihan. Pengenalan Huruf Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
pembelajaraan membaca permulaan. Penekanan pembelajaran diarahkan pada
pengenalan bentuk tulisan serta pelafalannya dengan benar. Fungsi pengenalan
ini dimaksudkan untuk melatih indra siswa dalam mengenal dan membedakan bentuk
dan lambang-lambang tulisan. Mari kita perhatikan salah satu contoh
pembelajaran pengenalan bentuk tulisan untuk murid kelas 1 SD. Misalnya, guru
hendak memperkenalkan huruf a, i, dan n. Langkah-langkah yang ditempuh adalah
sebagai berikut:
1.
Guru
menunjukkan gambar seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Kedua
gambar anak tersebut diberi nama “nani” dan “nana”.
2.
Guru
memperkenalkan nama kedua anak itu sambil menunjukkan tulisan “nani” dan “nana”
yang tertera di bawah masing-masing gambar.
3.
Melalui
proses tanya jawab secara berulang-ulang anak diminta menunjukkan mana “nani”
dan mana “nana” sambil diminta menunjukkan bentuk tulisannya.
4.
Selanjutnya,
guru memindahkan dan menuliskan kedua bentuk tulisan tersebut di papan tulis
dan anak diminta memperhatikannya. Guru hendaknya menulis secara perlahan-lahan
dan anak diminta untuk memperhatikan gerakan-gerakan tangan serta contoh
pengucapan dari bentuk tulisan yang sedang ditulis guru.
5.
Setiap
tulisan itu kemudian dinalisis dan disintesiskan kembali. Perhatikan contoh
tulisan berikut.
nani nana
na ni na na
n a n i n
a n i
na ni na na
nani nana
Demikian seterusnya, kegiatan ini dilakukan
berulang-ulang bersamaan dengan pembelajaran membaca permulaan. Proses
pemberian latihan dilaksanakan dengan mengikuti prinsip dari yang mudah ke yang
sukar, dari latihan sederhana menuju latihan yang kompleks. Ada beberapa bentuk
latihan menulis permulaan yang dapat kita lakukan, antara lain:
a.
Latihan
memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang benar.
Tangan kanan berfungsi untuk
menulis, tangan kiri untuk menekan buku tulis agar tidak mudah bergeser. Pensil
diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk. Ujung ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah menekan pensil dengan luwes, tidak kaku. Posisi badan ketika duduk
hendaknya tegak. Dada tidak menempel pada meja, jarak mata antara mata dengan
buku kira-kira 25-30 cm.
b. Latihan
gerakan tangan.
Mula-mula melatih gerakan tangan di
udara dengan telunjuk sendiri atau dengan bantuan alat seperti pinsil, kemudian
dilanjutkan dengan latihan dalam buku latihan. Agar kegiatan ini menarik,
sebaiknya disertai dengan kegiatan bercerita, misalnya untuk melatih membuat
garis tegak lurus guru dapat bercerita yang ada kaitannya dengan pagar, bulatan
dengan telur.
c.
Latihan
mengeblat, yakni menirukan atau menebalkan suatu tulisan dengan menindas
tulisan yang telah ada.
Ada beberapa cara mengeblat yang bisa
dilakukan anak, misalnya dengan menggunakan kertas karbon, kertas tipis,
menebalkan tulisan yang sudah ada. Sebelum anak melakukan kegiatan ini, guru
hendaknya memberi contoh cara menulis dengan benar di papan tulis, kemudian
menirukan gerakan tersebut dengan telunjuknya di udara. Setelah itu, barulah
kegiatan mengeblat dimulai. Pengawasan dan pembimbingan harus dilakukan secara
individual sampai seluruh anak memberikan perhatiannya.
d. Latihan
menghubung-hubungkan tanda titik-titik yang membentuk tulisan.
Latihan dapat dilakukan dalam
buku-buku yang secara khusus menyajikan latihan semacam ini.
e.
Latihan
menatap bentuk tulisan.
Latihan ini dimaksudkan untuk
melatih koordinasi antara mata, ingatan, dan jemari anak ketika menulis sehingga
anak dapat mengingat bentuk kata atau bentuk huruf dalam benaknya dan
memindahkannya ke jari-jemari tangannya. Dengan demikian, gambaran kata yang
hendak ditulis tergores dalam ingatan dan pikiran siswa pada saat dia
menuliskannya.
f.
Latihan menyalin,
baik dari buku pelajaran maupun dari tulisan guru pada papan tulis.
Latihan ini hendaknya diberikan
setelah dipastikan bahwa semua anak telah mengenal huruf dengan baik. Ada
beragam model variasi latihan menyalin, di antaranya menyalin tulisan apa adanya
sesuai dengan sumber yang ada, menyalin tulisan dengan cara yang berbeda,
misalnya dari huruf cetak ke huruf tegak bersambung, atau sebliknya dari huruf
tegak bersambung ke huruf cetak.
g. Latihan
menulis halus/indah.
Latihan dapat dilakukan dengan
menggunakan buku bergaris untuk latihan menulis atau buku kotak. Ada petunjuk
berharga yang dapat Anda ikuti, jika mrid-murid Anda tidak memiliki fasilitas
seperti itu. Perhatikan petunjuk berikut dengan cermat.
1) Untuk
tulisan/huruf cetak, bagilah setiap baris pada halaman buku menjadi dua. Untuk
ukuran dan bentuk tulisan, lihat pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional.
2) Untuk
tulisan tegak bersambung. Bagilah setiap baris pada halaman buku menjadi tiga
bagian. Untuk ukuran dan bentuk tulisan lihat pedoman dari Depdiknas.
h. Latihan
dikte/imla.
Latihan ini dimaksudkan untuk
melatih siswa dalam mengkoordinasikan antara ucapan, pendengaran, ingatan, dan
jari-jarinya ketika menulis, sehingga ucapan seseorang itu dapat didengar,
diingat, dan dipindahkan ke dalam wujud tulisan dengan benar.
i.
Latihan
melengkapi tulisan (melengkapi huruf, suku kata, atau kata) yang secara sengaja
dihilangkan. Perhatikan contoh berikut!
Melengkapi huruf
b
|
o
|
l
|
a
|
b
|
…
|
l
|
a
|
…
|
o
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
Kutipan menulis huruf lepas dikutip dari djauzak? Dalam buku apa dan penerbit siapa? Mohoon infonya secepatnya. Terimakasih banyak sebelumnya :)
BalasHapusumi kamu nemu buku tentang metode menulis ini dimna ya ?
BalasHapusmembantu sekali trm ksih artikelnya...^^
BalasHapuspermisi bu, mau tanya ini daftar pustakanya apa saja ya. saya igin langsung merujuk pada buku. mohon jawabannya, trimakasih
BalasHapus:) ^_^
Thanks infonya, menarik banget. Oiya ngomongin mendidik anak, ternyata ada loh cara mendidik yang cerdas biar anak itu bisa sukses di masa depan seperti miliarder Bill Gates. Gimana caranya? Yuk liat selengkapnya di sini: Cara asuh orang tua Bill Gates
BalasHapus