MAKALAH
“Perkembangan Bahasa Anak”
Disusun
oleh :
1.
Ummi fadlah
Semester I Mata Kuliah :
PROGRAM
PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012
2. BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pemerolehan
bahasa dan perkembangan bahasa anak mendasarikemampuan mengajarkan bahasa dan
sastra Indonesia kepada anak usia dini. Karakteristik setiap anak tidak
samasehingga dengan mempelajari pemerolehan dan perkembangan bahasa anakguru
dapat mengatasi perbedaan perkembangan bahasa pada siswanya. Anak usia dini pada
umumnya berlatar belakang dwibahasa bahkanmulti bahasa, sehingga dengan
mempelajari materi pemerolehan danperkembangan bahasa anak, guru dapat benar-benar
memahami konteks sosialbudaya lingkungan anak didiknya dan menghargai keragaman
budayatersebut.
B. Rumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan beberapa
permasalahan,diantaranya:
1. Apa yang
dimaksud dengan pemerolehan bahasa anak?
2. Apa saja ragam pemerolehan bahasa anak?
3. Bagaimanakah strategi pemerolehan bahasa anak?
4. Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa anak?
5. Bagaimana tahap-tahap prkembangan bahasa anak? 2
2. Apa saja ragam pemerolehan bahasa anak?
3. Bagaimanakah strategi pemerolehan bahasa anak?
4. Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa anak?
5. Bagaimana tahap-tahap prkembangan bahasa anak? 2
3. C. Tujuan
Dengan
mempelajari materi pemerolehan dan perkembangan bahasa anak,mahasiswa
diharapkan mampu
1. Menjelaskan hakikat pemerolehan bahasa anak.
2. Menjelaskan ragam pemerolehan bahasa anak
3. Menjelaskan strategi pemerolehan bahasa anak.
4. Menjelaskan hakikat perkembangan bahasa anak.
5. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan bahasa anak
1. Menjelaskan hakikat pemerolehan bahasa anak.
2. Menjelaskan ragam pemerolehan bahasa anak
3. Menjelaskan strategi pemerolehan bahasa anak.
4. Menjelaskan hakikat perkembangan bahasa anak.
5. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan bahasa anak
4. BAB II PEMBAHASAN
Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak
Pengertian
Pemerolehan Bahasa Anak Mengenai
pemerolehan bahasa ini terdapat beberapa pengertian.Pengertian yang satu
mengatakan bahwa pemerolehan bahasa mempunyaisuatu permulaan yang tiba-tiba,
mendadak. Kemerdekaan bahasa mulai sekitarusia satu tahun di saat anak-anak
mulai menggunakan kata-kata lepas ataukata-kata terpisah dari sandi linguistik
untuk mencapai tujuan sosial mereka.Pengertian lain mengatakan bahwa
pemerolehan bahasa memiliki suatupermulaan yang gradual yang muncul dari
prestasi-prestasi kognitif pra-linguistik (McGraw, 1987 ; 570). Pemerolehan
bahasa anak melibatkan dua keterampilan, yaitu kemampuanuntuk menghasilkan
tuturan secara spontan, dan kemampuan untukmemahami tuturan orang lain. Jika
dikaitkan dengan hal tersebut, maka yangdimaksud dengan pemerolehan bahasa
adalah proses pemilikan kemampuanberbahasa, baik berupa pemahaman ataupun
pengungkapan secara alami,tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal (Tarigan
dkk., 1998). Selain pendapat tersebut, Kiparsky dan Tarigan (1988) mengatakan
bahwapemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anakuntuk
menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua hinggadapat memilih
kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana daribahasa yang
bersangkutan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
dalampemerolehan bahasa : 1. Berlangsung dalam situasi informal, anak-anak
belajar tanpa beban dan berlangsung di luar sekolah. 2. Pemilikan bahasa tidak
melalui pembelajaran formal di lembaga- lembaga pendidikan seperti sekolah atau
kursus. 3. Dilakukan tanpa sadar atau secara spontan. 4
5. 4.
Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna
bagi anak. 2. Teori Pemerolehan Bahasa Anak • Teori Behaviorisme Teori
behaviorisme menyoroti perilaku kebahasaan yang dapat diamatilangsung dan
hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (respon).Perilaku bahasa yang
efektif adalah membuat reaksi yang tepat terhadaprangsangan. Reaksi ini akan
menjadi suatu kebiasaan jika reaksi tersebutdibenarkan. Dengan demikian, anak
belajar bahasa pertamanya. Sebagai contoh, seorang anak mengucap bilangkali
untuk barangkali pastisi anak akan dikritik oleh ibunya atau siapa saja yang
mendengar kata tersebut.Apabila suatu ketika si anak mengucapkan barangkali
dengan tepat, dia tidakakan mendapat kritikan karena pengucapannya sudah benar.
Situasi sepertiinilah yang dinamakan membuat reaksi yang tepat terhadap
rangsangan danmerupakan hal pokok bagi pemerolehan bahasa pertama. B.F. Skinner
adalah tokoh behaviorisme. Dia menulis buku VerbalBehavior (1957) yang
digunakan sebagai rujukan bagi pengikut aliran ini.Menurut aliran ini, belajar
merupakan hasil faktor eksternal yang dikenakanpada suatu organisme. Menurut
Skinner, perilaku kebahasaan sama denganperilaku yang lain, dikontrol oleh
konsekuensinya. Apabila suatu usahamenyenangkan perilaku itu akan terus
dikerjakan. Sebaliknya, apabila tidakmenguntungkan, perilaku itu akan
ditinggalkan. • Teori Nativisme Chomsky merupakan penganut nativisme.
Menurutnya, bahasa hanyadapat dikusai oleh manusia, binatang tidak mungkin
dapat menguasai bahasamanusia. Pendapat Chomsky didasarkan pada beberapa
asumsi. Pertama,perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik),
setiap bahasamemiliki pola perkembangan yan sama (merupakan sesuatu yang
universal),dan lingkungan memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa.
5
6. Kedua,
bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Ketiga,lingkungan
bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagipenguasaan tata bahasa
yang rumit dari orang dewasa. Menurut aliran ini, bahasa adalah sesuatu yang
kompleks dan rumitsehingga mustahil dapat dikuasai dalam waktu yang singkat
melalui“peniruan”. Nativisme juga dipercaya bahwa setiap manusia yang lahir
sudahdibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (language
acquisitiondevice, disingkat LAD). Tanpa LAD, tidak mungkin seorang anak dapat
menguasai bahasa dalamwaktu singkat dan bisa menguasai sistem bahasa yang
rumit. LAD jugamemungkinkan seorang anak dapat membedakan bunyi bahasa dan
bukanbunyi bahasa. • Teori Kognitivisme Munculnya teori ini dipelopori oleh
Jean Piaget (1954) yang mengatakanbahwa bahasa itu salah satu di antara
beberapa kemampuan yang berasal darikematangan kognitif. Jadi perkembangan
bahasa itu ditentukan oleh urutan-urutan perkembangan kognitif. Menurut teori
ini, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah,melainkan salah satu
diantara beberapa kemampuan yang berasal darikematangan kognitif. Bahasa
distrukturisi oleh nalar. Perkembangan bahasaharus berlandaskan pada perubahan
yang lebih mendasar dan lebih umum didalam kognisi. Jadi, urutan-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutanperkembangan bahasa (Chaer, 2003:223).
Hal ini tentu saja berbeda denganpendapat Chomsky yang menyatakan bahwa
mekanisme umum dariperkembangan kognitif tidak dapat menjelaskan struktur
bahasa yangkompleks, abstrak, dan khas. Begitu juga dengan lingkungan
berbahasa.Bahasa harus diperoleh secara alamiah. Menurut teori kognitivisme,
yang paling utama harus dicapai adalahperkembangan kognitif, barulah
pengetahuan dapat keluar dalam bentukketerampilan berbahasa. Dari lahir sampai
18 bulan, bahasa dianggap belumada. Anak hanya memahami dunia melalui
inderanya. Anak hanya mengenal 6
7. benda
yang dilihat secara langsung. Pada akhir usia satu tahun, anak sudahdapat
mengerti bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulaimenggunakan
symbol untuk mempresentasikan benda yang tidak hadirdihadapannya. Simbol ini
kemudian berkembang menjadi kata-kata awal yangdiucapkan anak. • Teori
Interaksionisme Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa
merupakanhasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan
lingkunganbahasa. Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi
antara“input” dan kemampuan internal yang dimiliki pembelajaran. Setiap anak
sudah memiliki LAD sejak lahir. Hal ini dibuktikan olehberbagai penemuan
seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Diamengatakan bahwa sejak
lahir anak telah dibekali berbaai kecerdasan. Salahsatu kecerdasan yang
dimaksud adalah kecerdasan berbahasa (Campbel, dkk.2006:2-3). Akan tetapi, yang
tidak dapat dilupakan adalah lingkungan jugafaktor yang mempengaruhi kemampuan
berbahasa si anak. 3. Tahap Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak Tahapan perkembangan
pemerolehan bahasa anak meliputi : 1. Perkembangan Prasekolah Perkembangan
prasekolah terdiri dari beberapa tahap, yaitu : • Perkembangan Pralinguistik
Ada kecenderungan untuk menganggap bahwa perkembangan bahasa anak-anak mulai
ketiks dia mengatakan kata-pertamanya, yang menjadi tugas para ibu untuk
mencatatnya/merekamnya pada buku bayi anak tersebut. Tetapi riset bayi medorong
bahkan memaknai kita untuk menolak dugaan ini dan mengakui fakta-fakta
perkembangan komunikasi sejak lahir.Dua jenis fakta yang dikutip oleh para
peneliti untuk menunjang teori pembawaan lahir mereka adalah: (i) kehadiran
pada waktu lahir struktur- struktur yang diadaptasi dengan baik bagi bahasa (
walaupun pada permulaan tidak dipakai buat bahasa); (ii) kehadiran perilaku-perilaku
7
8. sosial
umum dan juga kemampuan-kemampuan khusus bahasa padabeberapa bulan pertama
kehidupan.• Tahap Satu Kata Merupakan suatu dugaan umum bahwa san anak pada
satu kata terusmenerus berupaya mengumpulkan nama-nama benda dan orang di
dunia.• Ujaran Kombinatori Permulaan Perkembangan bahasa permulaan tiga orang
anak dalam jangka waktubeberapa tahun yang hasilnya bahwa panjang ucapan anak
kecilmerupakan petunjuk atau indicator perkembangan bahasa yang lebih
baikdaripada usia kronologis. (Brown (et all), 1973).• Perkembangan Interogatif
Ada tiga tipe struktur interogatif yang utama untuk mengemukakanpertanyaan,
yaitu: Ø Pertanyaan menuntut jawaban YA atau
TIDAK Ø Pertanyaan menuntut INFORMASI Ø Pertanyaan menuntut jawaban SALAH
SATU DARI YANG BERLAWANAN (atau “POLAR”).• Perkembangan Penggabungan Kalimat
Berikut beberapa contoh bagaimana cara menggabungkan proposisi-proposisi itu: Ø Penggabungan dua proposisi atau
klausa yang berstatus setara: Ini buku dan Ninon membacanya. Ø Penggabungan satu proposisi
merupakan yang lebih unggul daripada yang satu lagi (yang menerangkan suatu
nomina dalam proposisi itu) : (benda) yang Ninon baca itu adalah buku. Ø Penggabungan dua proposisi yang
berstatus dalam kaitan waktu: Waktu Ninon membaca buku itu, ada halaman yang
sobek. Ø Penggabungan dua proposisi yang
berstatus tidak sama dalam hubungan sebab-akibat: Ninon melempar halaman buku
itu karena sobek. Ø Satu proposisi mengisi “kekosongan” yang lainnya: 8
9. Kamu
mengetahui bahwa Ninon membaca buku sejarah. (Dari : Kami mengetahui
“sesuatu”).• Perkembangan Sistem Bunyi Terdapat beberapa persesuaian
perkembangan pemerolehan bunyi(periode pembuatan pembedaan atas dua bunyi dapat
dikenali selamatahun pertama) : Ø Periode vokalisasi dan prameraban Ø Periode meraban Clark dan Clark
(1977) menemukan fakta-fakta bagi representasiberdasarkan orang dewasa dalam
kenyataan bahwa: Ø Anak-anak mengenali makna-makna berdasarkan persepsi mereka
sendiri terhadap bunyi kata-kata yang mereka dengar. Ø Anak-anak menukar / mengganti ucapan
mereka dari waktu ke waktu mebuju ucapan orang dewasa. Ø Apabila anak-anak mulai menghasikan
segmen bunyi tertentu (seperti /s/, maka hal itu menyebar kepada kata-kata lain
dalam pembendaharaan mereka, tetapi bukan kepada kata-kata yang tidak merupakan
perbedaan mereka, sesuai dengan ucapan orang dewasa.2. Perkembangan Masa
Sekolah Perkembangan bahasa pada masa-masa sekolah terutama sekali
dapatdibedakan dengan jelas dalam tiga bidang, yaitu:1. Struktur Bahasa
Pertumbuhan semantik sang anak berlangsung terus-menerus karenapengalamannya
bersambung dan meluas, yang tentu saja mengandungpengertian bahwa sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting.Pengalaman-pengalaman baru menuntut
pertumbuhan dalam sistemsemantic dan sintaksis sang anak.2. Pemakaian Bahasa
Clark & Clark (1977 : 373) mengatakan bahwa: “anak-anakmembangun struktur
dan fungsi pada waktu yang bersamaan. Sebaik 9
10. mereka
belajar lebih banyak struktur, maka mereka memperoleh lebih banyak sarana untuk
menyampaikan fungsi yang berbeda-beda. Dan sebaiknya mereka mempelajari banyak
fungsi, maka mereka memperluas pemakaian tempat berbagai struktur diterapkan.”
3. Kesadaran Metalinguistik Ialah kemampuan membuat bentuk-bentuk bahasa
menjadi tak tembus cahaya dan menyelesaikan diri di dalam dan untuk diri mereka
sendiri” (Cazden, 1974 : 24).B. Ragam Pemerolehan Bahasa Anak Ragam atau jenis
pemerolehan bahasa dapat kita tinjau dari berbagai sudutpandang, yaitu :1.
Berdasarkan bentuk Ditinjau dari segi bentuk, ragam pemerolehan bahasa anak
meliputi : a. Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition b.
Pemerolehan bahasa kedua atau second language acquisition c. Pemerolehan
berulang-ulang atau re-acquestion (klein, 1986 ; 3)2. Berdasarkan urutan
Ditinjau dari segi urutan, ragam pemerolehan anak meliputi : a. Pemerolehan
bahasa pertama atau first language acquisition b. Pemerolehan bahasa kedua atau
secong language acquisition (Winitiz, 1981 ; Stevens, 1984)3. Berdasarkan
jumlah Ditinjau dari segi jumlah, ragam pemerolehan anak meliputi : a.
Pemerolehan satu bahasa atau monolingual acquestion b. Pemerolehan dua bahasa
atau bilingual acquestion ( Gracia, 1983).4. Berdasarkan media Ditinjau dari
segi media, ragam pemerolehan anak meliputi : a. Pemerolehan lisan atau oral
language acquestion b. Pemerolehan bahasa tulis atau written language
acquestion (Freedman, 1985)5. Berdasarkan keaslian 10
11. Ditinjau
dari segi keaslian atau keasingan, ragam pemerolehan anak meliputi : a.
Pemerolehan bahasa asli atau native language acquestion b. Pemerolehan bahasa
asing atau foreign language acquestion (Winitz, 1981)C. Strategi Pemerolehan
Bahasa Anak1. Pemerolehan Bahasa Pertama Proses anak mulai mengenal komunikasi
dengan lingkungannya secaraverbal itulah yang disebut dengan pemerolehan bahasa
anak. Jadi pemerolehanbahasa pertama terjadi bila anak pada awal kehidupannya
tanpa bahasa kinitelah memperoleh satu bahasa. Pada masa pemerolehan bahasa
tersebut,bahasa anak lebih mengarah pada fungsi komunikasi daripada bentuk
ataustruktur bahasanya. Anak akan mengucapkan kata berikutnya untuk
keperluankomunikasinya dengan orang tua atau kerabat dekatnya. Anak-anak dalam
proses pemerolehan bahasa pada umumnyamenggunakan 4 strategi. Strategi pertama
adalah meniru/imitasi. Berbagaipenelitian menemukan berbagai jenis peniruan
atau imitasi, seperti: 1. Imitasi spontan 2. Imitasi perolehan 3. Imitasi
segera 4. Imitasi lambat 5. Imitasi perluasan Strategi kedua dalam pemerolehan
bahasa adalah strategi produktivitas.Produktivitas berarti keefektifan dan
keefisienan dalam pemerolehan bahasamelalui sarana komunikasi linguistik dan
nonlinguistik (mimik, gerak, isyarat,suara dsb). Strategi ketiga adalah
strategi umpan balik, yaitu umpan balik antarastrategi produksi ujaran (ucapan)
dengan responsi. Strategi keempat adalah apa yang disebut prinsip operasi.
Dalam strategiini anak dikenalkan dengan pedoman, ”Gunakan beberapa prinsip
operasi 11
12. umum
untuk memikirkan serta menggunakan bahasa”( hindarkan kekecualian,prinsip
khusus: seperti kata: berajar menjadi belajar).2. Pemerolehan Bahasa Kedua
Pemerolehan bahasa kedua dimaknai saat seseorang memperoleh sebuahbahasa lain
setelah terlebih dahulu ia menguasai sampai batas tertentu bahasapertamanya
(bahasa ibu). Ada juga yang menyamakan istilah bahasa keduasebagai bahasa asing.
Khusus bagi kondisi di Indonesia, istilah bahasa pertama atau bahasa ibu,bahasa
asli atau bahasa utama, berwujud dalam bahasa daerah tertentusedangkan bahasa
kedua berwujud dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing.Tujuan pengajaran bahasa
asing kadang-kadang berbeda dengan pengajaranbahasa kedua. Bahasa kedua
biasanya merupakan bahasa resmi di negaratertentu, oleh karenanya bahasa kedua
sangat diperlukan untuk kepentinganpolitik, ekonomi dan pendidikan. Terdapat
perbedaan dalam proses belajarbahasa pertama dan bahasa kedua. Proses belajar
bahasa pertama memiliki ciri-ciri: 1. Belajar tidak disengaja. 2. Berlangsung
sejak lahir. 3. Lingkungan keluarga sangat menentukan. 4. Motivasi ada karena
kebutuhan. 5. Banyak waktu untuk mencoba bahasa. 6. Banyak kesempatan untuk
berkomunikasi. Pada proses belajar bahasa kedua terdapat ciri-ciri: 1. Belajar
bahasa disengaja, misalnya karena menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah.
2. Berlangsung setelah pelajar berada di sekolah. 3. Lingkungan sekolah sangat
menentukan. 4. Motivasi pelajar untuk mempelajarinya tidak sekuat mempelajari
bahasa pertama. Motivasi itu misalnya ingin memperoleh nilai baik pada waktu
ulangan atau ujian. 5. Waktu belajar terbatas. 12
13. 6.
Belajar tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktikan bahasa yang
dipelajari.7. Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.8. Umur
kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat sehingga proses
belajar bahasa kedua berlangsung lama.9. Disediakan alat bantu belajar.10. Ada
orang yang mengorganisasi Dalam kaitannya dengan proses belajar bahasa kedua
perludiperhatikan beberapa strategi yang dapat diterapkan. Stern
(1983)menjelaskan ada sepuluh strategi dalam proses belajar bahasa, yaitu:1.
Strategi perencanaan dan belajar positif.2. Strategi aktif, pendekatan aktif
dalam tugas belajar, libatkan siswa Anda secara aktif dalam belajar bahasa
bahkan melalui pelajaran yang lain.3. Strategi empatik, ciptakan empatik pada
waktu belajar bahasa.4. Strategi formal, perlu ditanamkan kepada siswa bahwa
proses belajar bahasa ini formal/terstruktur sebab pendidikan yang sedang
ditanamkan adalah pendidikan formal bukan alamiah.5. Strategi eksperimental,
mencoba sesuatu hal yang baru untuk peningkatan belajar siswa.6. Strategi
semantik, yakni menambah kosakata siswa dengan berbagai cara, misalnya
permainan (contoh: teka-teki); permainan dapat meningkatkan keberhasilan
belajar bahasa.7. Strategi praktis, pancinglah keinginan siswa untuk
mempraktikan apa yang telah didapatkan dalam belajar bahasa, Anda sendiri harus
dapat menciptakan situasi yang kondusif di kelas.8. Strategi komunikasi, tidak
hanya di kelas, motivasi siswa untuk menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata
meskipun tanpa dipantau, berikan pertanyaan-pertanyaan atau PR yang memancing
mereka bertanya kepada orang lain sehingga strategi ini terpakai.9. Strategi
monitor, siswa dapat saja memonitor sendiri dan mengkritik penggunaan bahasa
yang dipakainya, ini demi kemajuan mereka. 13
14. 10.
Strategi internalisasi, perlu pengembangan/pembelajaran bahasa kedua yang telah
dipelajari secara terus-menerus/berkesinambungan.D. Hakikat Perkembangan Bahasa
Anak Evolusi biologi menjadi salah satu landasan perkembangan bahasa.Mereka
menyakini bahwa evolusi biologi membentuk manusia menjadimanusia linguistik. Noam
Chomsky (1957) meyakini bahwa manusia terikatsecara biologis untuk mempelajari
bahasa pada suatu waktu tertentu dandengan cara tertentu. Ia menegaskan bahwa
setiap anak mempunyai languageacquisition device (LAD), yaitu kemampuan alamiah
anak untuk berbahasa.Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang
penting untukbelajar bahasa (critical-period). Jika pengenalan bahasa tidak
terjadi sebelummasa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa
yangbaik akan dialami seumur hidup. Selain itu adanya periode penting dalam
mempelajari bahasa bisadibuktikan salah satunya dari aksen orang dalam
berbicara. Menurut teori inijika orang berimigrasi setelah berusia 12 tahun
kemungkinan akan berbicarabahasa Negara yang baru dengan aksen asing pada sisa
hidupnya, tetapi kalauorang berimigrasi sebagai anak kecil, aksen akan hilang
ketika bahasa baruakan dipelajari (Asher & Gracia, 1969). Faktor kognitif
individu merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkanpada perkembangan bahasa
anak. Para ahli kognitif juga menegaskan bahwakemampuan anak berbahasa
tergantung pada kematangan kognitifnya(Piaget,1954). Tahap awal perkembangan
intelektual anak terjadi dari lahir-2tahun, pada masa itu anak mengenal
dunianya melalui sensasi yang didapatdari inderanya dan membentuk persepsi
mereka akan segala hal yang beradadi luar dirinya. Misalnya, sapaan lembut dari
ibu/ayah ia dengar dan belaianhalus, ia rasakan, kedua hal ini membentuk suatu
simbol dalam proses mentalanak. Perekaman sensasi nonverbal (simbolik) akan berkaitan
dengan memoriasosiatif yang nantinya akan memunculkan suatu logika. Bahasa
simbolik itu merupakan bahasa yang personal, dan setiap bayipertama kali
berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa simbolik. 14
15. Sehingga
sering terjadi hanya ibu yang mengerti apa yang diinginkan oleh anaknya dengan
melihat/mencermati bahasa simbol yang dikeluarkan olehanak. Simbol yang
dikeluarkan anak dan dibahasakan oleh ibu itulah yangnanti membuat suatu
asosiasi, misalnya saat bayi lapar, ia menangis danmemasukkan tangan ke mulut,
dan ibu membahasakan, “lapar ya.. maumakan?” Kondisi perut lapar dan kata makan
akan membentuk asosiasi dianak, yang suatu saat akan keluar ucapan anak,
seperti “Mau makan” jika iasudah lapar. Sementara itu, di sisi lain proses penguasaan
bahasa tergantung daristimulus dari lingkungan luar. Pada umumnya anak
diperkenalkan bahasasejak awal perkembangan mereka, salah satunya disebut
motherse, yaitu caraibu atau orang dewasa anak belajar bahasa melalui proses
imitasi danperulangan dari orang-orang di sekitarnya. Bahasa pada bayi
berkembang melalui beberapa tahapan umum: • Mengoceh (3-6 bulan) • Kata pertama
yang dipahami (6-9 bulan) • Instruksi sederhana yang dipahami (9-12 bulan) •
Kata pertama yang diucapkan (10-15 bulan) • Penambahan dan penerimaan kosa kata
(lebih dari 300 kata pada usia 2 tahun). • Tiga tahun ke depan kosa kata akan
berkembang lebih pesat lagi. Pengenalan bahasa yang lebih dini dibutuhkan untuk
memperolehketrampilan bahasa yang baik. Tiga faktor diatas saling mendukung
untukmenghasilakn kemampuan berbahasa. Peristiwa yang terjadi pada Viktor
danGenie dalam berkomunikasi dikarenakan mereka besar dalam keterasingansosial
selama bertahun-tahun. Walaupun mereka bisa bersuara, namun suaratanpa arti,
karena kurangnya kontribusi lingkungan dan perkembanganintelektual yang tidak
maksimal.E. Tahap-tahap Perkembangan Bahasa Anak Menurut Piaget dan Vygotsy
(dalam Tarigan, 1988), tahap-tahapperkembangan bahasa anak adalah sebagai
berikut: 15
16. 1. Tahap
Meraban (Pralinguistik) Pertama(0,0-0,5) Pada tahap meraban pertama, selama
bulan-bulan awal kehidupan, bayi-bayi menangis, mendekut, mendenguk, menjerit,
dan tertawa.Tahap meraban pertama ini dialami oleh anak berusia 0-5 bulan.
Pembagiankelompok usia ini sifatnya umum dan tidak berlaku percis seperti
anak.Berikut adalah rincian tahapan perkembangan anak usia 0-5 bulan
berdasaranhasil penelitian beberapa ahli yang dikutip oleh Clark (1977).• 0-2
minggu: anak sudah dapat menghadapkan muka ke arah suara. Mereka sudah dapat
membedakan suara manusia dengan suara lainnya, seperti bel, bunyi gemerutuk,
dan peluit. Mereka akan berhenti menangis jika mendengar orang berbicara.• 1-2
bulan: mereka dapat membedakan suku kata, seperti (bu) dan (pa), mereka bisa
merespon secara berbeda terhadap kualitas emosional suara manusia.• 3-4 bulan:
mereka sudah dapat membedakan suara laki-laki dan perempuan.• 5 bulan: mereka
mulai memperhatikan intonasi dan ritme dalam ucapan. Pada tahap ini mereka
mulai meraban (mengoceh) dengan suara melodis. Pada tahap ini perkembangan yang
mencolok adalah perkembangancomprehension (komprehensi) artinya penggunaan
bahasa secara pasif (Marat:1983). Komprehensi merupakan elemen bahasa yang
dikuasai terlebih dahuluoleh anak sebelum anak bisa memproduksi apapun yang bermakna.MenurutAltmann
(dalam Dardjowidjojo, 2000) bahwa sejak bayi berumur 7 bulandalam kandungan,
seorang bayi telah memiliki sistem pendengaran yang telahberfungsi. Pada
hakikatnya komprehensi adalah proses interaktif yangmelibatkan berbagai koalisi
antara 5 faktor, yakni: sintetik, kontekslingkungan, konteks sosial, informasi
leksikal dan prosodi. Walaupun bahasa itu tidak diturunkan manusia tetapi
manusia memilikikemampuan kognitif dan kapasitas linguistik tertentu dan juga
kapasitas untukbelajar (Marat: 1983). Dalam hal ini sekali lagi peran orang
tua, eluarga, 16
17.
lingkungan, bahkan pengasuh anak sangat diperlukan dalam prosespengembangan
bahasa secara optimal.2. Tahap Meraban Kedua (0,5-1,0) Tahap ini anak mulai
aktif artinya tidak sepasif sewaktu ia berada padatahap meraban pertama. Secara
fisik ia sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan mengangkat
benda atau menunjuk.Berkomunikasi dengan mereka mulai mengasyikan karena mereka
mulai aktifmemulai komunikasi, kita lihat apa saja yang dapat mereka lakukan
padatahap ini.• 5-6 bulan Dari segi komprehensi kemampuan bahasa anak semakin
baik dan luas,anak semakin mengerti beberapa makna kata, misal: nama, larangan,
perintahdan ajakan. Hal ini menunjukkan bahwa bayi sudah dapat memahami ujaranorang
dewasa. Disamping itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakanseperti
mengangkat benda dan secara spontan memperlihatkannya kepadaorang lain (Clark:
1997). Menurut tarigan (1985) tahap ini disebut juga tahap kata omong
kosong,tahap kata tanpa makna. Ciri-ciri lain yang menarik selain yang
disebutkantadi adalah: ocehan, seringkali dihasilkan dengan intonasi,
kadang-kadangdengan tekanan menurun yang ada hubungannya dengan
pertanyaan-pertanyaan. Pada saat si anak mulai aktif mengoceh orang tua juga harus
rajinmerespon suara dan gerak isyarat anak. Menurut Tarigan (1985), orang
tuaharus mengumpan balik auditori untuk memelihara vokalisasi ana,
maksudnyaadalah agar anak tetap aktif meraban. Sebagai langkah awal latihan
ialahmengucapkan kata-kata yang bermakna.• 7-8 bulan Pada tahap ini orang tua
sudah bisa mengenalkan hal baru bagi anaknya,artinya anak sudah bisa mengenal
bunyi kata untuk obyek yang seringdiajarkan dan dikenalkan oleh orang tuanya
secara berulang-ulang.Orangdewasa biasanya mulai menggunakan gerakan-gerakan
isyarat seperti 17
18.
menunjuk.Gerakan ini dilakukan untuk menarik perhatian anak, karena ibuingin
menunjukkan sesuatu dan menawarkan sesuatu yang baru dan menarik(Clark, 1997).
Kemampuan anak untuk merespon apa yang dikenalkan secara berulang-ulang pun
semakin baik, misal: melambaikan tangan ketika ayahnya pergi,bertepu tangan,
dan sebagainya. Seperti halnya anak-anak, orang tua pun akanmerasa puas dan
gembira jika segala usaha untuk mengajari anaknya akanmendapat respon. Artinya
segala usaha orang tua ketika mengatakan sesuatu,menunjukkan atau
memperlihatkan sesuatu pada anaknya; mendapat respon sianak karena anak paham
dan perkembangan bahasanya sesuai denganperkembangan usianya.• 8 bulan s/d 1
tahun Pada tahap ini anak sudah dapat berinisiatif memulai komunikasi.Ia
selalumenarik perhatian orang dewasa, selain mengoceh ia pun pandaimenggunakan
bahasa isyarat. Misalnya dengan cara menunjuk atau meraihbenda-benda. Pada
tahap ini peran orang tua masih sangat besar dalampemerolehan bahasa pertama
anak.orang tua harus lebih aktif meresponocehan dan gerakan isyarat anak.
Karena kalau orang tua tidak memahami apayang dimaksud anak, anak akan kecewa
dan untuk masa berikutnya anak akanpasif dalam berkomunikasi dengan
lingkungannya. Menurut Marat (1983) anak pada periode ini dapat mengucapkan
beberapasuku kata yang mungkin merupakan reaksi terhadap situasi tertentu atau
orangtertentu sebagai awal suatu simbolisasi karena kematangan proses
mental(kognitif). Dengan kata lain kepandaian anak semakin meningkat.
Semakinpandai si anak, pada akhirnya perkembangan meraban kedua
telahtercapai.Anak akan mulai belajar mengucapan kata pada periode
berikutnyayang disebut periode/tahap linguistik.3. Tahap Linguistik Jika pada
tahap pralinguistik pemerolehan bahasa anak belum menyerupaibahasa orang dewasa
maka pada tahap ini anak mulai bisa mengucapkanbahasa yang menyerupai ujaran
orang dewasa. Para ahli psikolinguistikmembagi tahap ini ke dalam lima tahapan,
yaitu: 18
19. a) Tahap
I, tahap Holofrastik (Tahap Linguistik pertama, 1,0-2,0) Pada usia 1-2 tahun
masuan kebahasan berupa pengetahuan anaktentang kehidupan di sekitarnya semakin
banyak, misal: nama-namakeluarga, binatang, mainan, makanan, kendaraann, dan
sebagainya.Faktor-faktor masukan inilah yang memungkinkan anak
memperolehsemantik (makna kata) dan kemudian secara bertahap
dapatmengucapkannya. Tahap ini adalah tahap di mana anak sudah mulaimengucapkan
satu kata. Menurut Tarigan (1985) ucapan-ucapan satu kata pada periode
inidisebut holofrase/holofrastik karena anak-anak menyatakan maknakeseluruhan
frase atau kalimat dalam satu kata yang diucapkannya itu.Tahap holofrase ini
dialami oleh anak normal yang berusia sekitar 1-2tahun. Waktu berakhirnya tahap
ini tidak sama pada setiap anak. Ada anakyang lebih cepat mengakhirinya, tetapi
ada pula yang sampai umur anak 3tahun. Pada tahap ini gerakan fisik sangat
menyentuh, menunjuk, mengangkatbenda dikombinasikan dengan satu kata. Seperti
halnya gerak isyarat, katapertama yang digunakan bertujuan untuk memberi komentar
terhadapobjek atau kejadian di dalam lingkungannya. Satu kata itu dapat
berupaperintah, pemberitahuan, penolakan, pertanyaan, dan
lain-lain. Di sampingitu menurut Clark (1977) anak berumur 1 tahun menggunakan
bahasaisyarat dengan komunikatif. Fungsi gerak isyarat dan kata manfaatnya
bagiana itu sebanding. Dengan kata lain, kata dan gerak itu itu samapentingnya
bagi anak pada tahap holofrasa ini.b) Tahap II, kalimat Dua Kata (2,0-3,0)
Kanak-kanak memasuki tahap ini dengan pertama sekali mengucapkandua holofrase
dalam rangakaian yang cepat (Tarigan, 1980).Keterampilananak pada akhir tahapa
ini makin luar biasa. Komunikasi yang ingin iasampaikan adalah bertanya dan
meminta. Kata-kata yang digunakan untukitu semua sama seperti perkembangan awal
yaitu: sana, sini, itu, lihat,mau, dan minta. 19
20. Selain
keterampilan mengucapan dua kata, ternyata pada periode ini sianak terampil
melontarkan kombinasi antara informasi lama dan baru.Pada periode ini tampak
sekali kreativitasznzk. Keterampilan tersebutmuncul pada anak dikarenakan makin
bertambahnya pembendaharaan katayang diperoleh dari lingkungannya dan juga
karena perkembangankognitif serta fungsi biologis pada anak.c) Tahap Linguistik
III: Pengembangan Tata Bahasa (3,0-4,0) Pada tahap ini perkembangan ana makin
luar biasa. Marat (1983)menyebutkan perkembangan ini dengan kalimat lebih dari
dua kata danperiode diferensiasi. Tahap ini pada umumnya dialami oleh anak
berusiasekitar 2,5 tahun – 5 tahun. Anak mulai sudah dapat bercakap-cakapdengan
teman sebaya dan mulai aktif memulai percakapan. Fasesebelumnyasampai tahap
perkembangan 2 kata anak lebih banyak bergauldengan orang tuanya. Sedangkan
pada tahap ini pergaulan anak makin luasyang berarti menambah pengetahuandan
menambah perbendaharaan kata. Menurut Marat (1983) ada beberapa keterampilan
mencolok yangdikuasai anak pada tahap ini: Ø secara garis besar anak telah menguasai bahasa
ibunya, artinya kaidah-kaidah tata bahasa yang utama dari orang dewasa telah
dikuasai. Ø Perbendaharaan kata berkembang, beberapa pengertian abstrak
seperti: pengertian waktu, ruang, dan jumlah yang diinginkan mulai muncul. Ø Mereka mulai dapat membedakan kata
kerja (contoh: makan, minum,pergi, masak, mandi), kata ganti (aku, saya) dan
kata kerja bantu (tidak, bukan, mau, sudah, dsb). Ø Fungsi bahasa untuk berkomunikasi
betul-betul mulai berfungsi; anak sudah dapat mengadakan konversasi
(percakapan) dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang dewasa. Ø Persepsi anak dan pengalamannya
tentang tentang dunia luar mulai ingin dibaginya dengan orang lain,dengan cara
memberian kritik, bertanya, menyuruh, memberi tahu, dan lain-lain. 20
21. Ø Tumbuhnya kreativitas anak dalam
pembentukan kata-kata baru. Gejala ini merupakan cara anak untuk mempelajari
perkataan baru dengan cara bermain-main. Hal ini terjadi karena memang daya
fantasi anak pada tahap ini sedang berkembang pesat.d) Tahap Linguistik IV:
Tata Bahasa Menjelang Dewasa/Pradewasa (4,0-5,0) Pada tahap ini anak sudah
mulai menerapkan struktur tata bahasa dankalimat-kalimat yang agak lebih rumit.
Misal, kalimat majemuk sederhanaseperti di bawah ini:mau nonton sambil makan
keripikmama beli sayur dan kerupukayo nyanyi dan nari Kemampuan menghasilkan
kalimat-kalimatnya sudah beragam, adakalimat pernyataan/kalimat berita, kalimat
perintah dan kalimat tanya.Kemunculan kalimat-kalimat rumit di atas menandakan
adnya peningkatankemampuan kebebasan anak. Menurut Clark (1977) pada tahap ini
anak masih mengalami kesulitanbagaimana memetakan ide ke dalam bahasa.Maksudnya
adalah si anakmengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya ke dalam
kata-kata yang bermakna. Hal ini karena anak memiliki keterbatasan-keterbatasan
seperti: penguasaan struktur tata bahasa, kosa kata danimbuhan.e) Tahap
Linguistik V : Kompetensi Penuh (5,0-) Sejak usia 5 tahun pada umumnya
anak-anak yang perkembangannyanormal telah menguasai elemen-elemen sintaksis
bahasa ibunya dan telahmemiliki kompetensi (pemahaman dan produktivitas bahasa)
secaramemadai. Walau demikian, perbendaharaan katanya masih terbatas
tetapiterus berkembang/bertambah dengan kecepatan yang mengagumkan. Menurut
Tarigan (1988) salah satu perluasan bahasa sebagai alatkomunikasi yang harus
mendapat perhatian khusus di sekolah dasar adalahpengembangan baca tulis (melek
huruf). Perkembangan baca tulis anakakan memanjang serta memperluas
pengungkapan maksud-maksud pribadi 21
22. si anak,
misal melalui penulisan catatan harian, menulis surat, jadwalharian dsb. Dengan
demikian perkembangan baca tulis di sekolah dasarmemberikan cara-cara yang
mantap menggunakan bahasa dalamkomunikasi dengan orang lain dan juga dengan
dirinya sendiri. Pada masa perkembangan selanjutnya, yakni pada usia remaja,
terjadiperkembangan bahasa yang penting. Periode ini menurut Gielson
(1985)merupakan unsur yang sensitif untuk belajar bahasa. Remajamenggunakan
gaya bahasa yang khas dalam berbahasa, sebagai bagiandari terbentuknya
identitas diri. Akhirnya pada usia dewasa terjadiperbedaan-perebedaan yang
sangat besar antara individu yang satu denganyang lain dalam hal perkembangan
bahasanya. Hal ini bergantung padatingkat pendidikan, peranan dalam masyarakat
dan jenis pekerjaan. 22
23. BAB III
PENUTUPA. Kesimpulan Pemerolehan bahasa adalah proses-proses yang berlaku di
dalam otakseorang anak ketika memperoleh bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa anakdimulai
dari lingkungannya terutama lingkungan keluarga, ini disebutpemerolehan bahasa
pertama yang terjadi dalam kehidupan awal anak. Anak-anak dalam proses
pemerolehan bahasa pada umumnya menggunakan 4strategi, yaitu imitasi,
produktivitas, umpan balik dan prinsip operasi.Sedangkan pemerolehan bahasa
kedua dimaknai saat seseorang memperolehbahasa lain setelah terlebih dahulu ia
menguasai sampai batas tertentu bahasaibu (bahasa pertama). Setiap anak
mempunyai language acquisition device (LAD), yaitukemampuan alamiah anak untuk
berbahasa. Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting untuk
belajar bahasa (critical-period).Jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum
masa remaja, makaketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik akan
dialamiseumur hidup.B. Saran Sebagai calon pendidik, mahasiswa diharapkan
benar-benar memahamimateri pemerolehan dan perkembangan bahasa anak. Karena
materi ini akanmemberikan wawasan kepada mahasiswa tentan bagaimana
sesungguhnyacara anak-anak belajar bahasa dan sejak kapan anakanak mulai
belajar bahasa.Pemahaman yang baik mengenai hal itu, tentu akan memudahkan
mahasiswauntuk menciptakan suasana pembelajaran bahasa Indonesia yang
sesuaidengan ssituasi, kebiasaan, dan strategi belajar bahasa anak yanmemungkinkannya
menguasai bahasa dengan baik dan benar. 23